Kamis, 21 Februari 2013

Pribahasa Banjar dan Artinya

Kabar Kalsel - Pribahasa Banjar dan Artinya mulai terlupakan seiring perkembangan jaman. Hanya sedikit masyarakat yang mengetahui dan mengingatnya itupun umumnya adalah orang-orang tua yang masih hidup. Sedikitnya upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan, memberitahu dan mengingatkan kembali salah satu khasanah budaya ini membuat masyarkat Banjar khususnya kaum muda seakan tidak peduli dan melupakan Pribahasa-pribahasa Banjar terlebih mengambil makna atau petuah yang terkandung di dalamnya.
Miniatur Rumah adat banjar
Miniatur Rumah Adat Banjar

Ada banyak Petuah yang terkandung dalam Pribahasa Banjar, Nasihat-nasihat untuk hidup membina rumah tangga, bermasyarakat bahkan nasihat keagamaan, karena Masyarakat Banjar juga dikenal sebagai yang taat beragama. Salah satu pribahasa Banjar yang terkenal adalah "Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing".

Pribahasa Banjar yang akan kami kabari kali ini adalah beberapa Pribahasa ataupun ungkapan bahasa Banjar yang mengandung nasehat, sering dipakai dan menarik isinya. Untuk tulisan pertama ini akan kami muat 10 Pribahasa Banjar beserta maksud atau artinya.

1. Ada, Kada Malabihi, Kada Ada, Kada Mangurangi Maksudnya tidak ada pengaruhnya. Biasanya ditujukan kepada seseorang yang ada atau tidak kehadirannya pada saat mengerjakan sesuatu tidak berpengaruh atau sama saja.
2. Angkin Barajut Maksudnya adalah sifat pelit seseorang yang tidak mau berbagi dan tidak memiliki sikap sosial. Pribahasa lain yang memiliki makna yang sama yaitu "Kada Titik Banyu Di Ganggam"
3. Asa di Tapas Muha, memiliki arti malu yang sangat luar biasa yang tidak akan cepat bisa dilupakan atau hilang. Orang akan selalu ingat akan sesuatu yang menyebabkan malu tersebut.
4. Babuang Liur Basi, maknanya adalah suatu tindakan coba-coba yang mungkin jika beruntung akan mendapatkan nasib baik, misalnya seseorang ingin meminjam uang kepada orang kaya, jika diberi pinjaman untung tapi jika ditolak tidak ada ruginya.
5. Banganga Dahulu Hanyar Baucap, Pribahasa ini mengandung petuah yang artinya jangan asal bicara, hendaknya dipikirkan dulu apa yang ingin diucapkan agar ucapan tersebut bermutu dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
6. Binggul Malawan Ringgit, maksudnya adalah seseorang yang tidak memiliki kekuasaan, miskin dan tidak berdaya hendak melawan orang yang berkuasa atau kaya. Pastilah tidak akan mungkin menang.
7. Bukah Kada Katanahan, Pribahasa yang menggambarkan seseorang yang lari pontang-panting tak menentu arah, sebagai contoh seseorang yang sangat ketakutan karena di kejar anjing.
8. Buyang Baciri, Merupakan pribahasa yang menggambarkan seseorang yang telah dieketahui sifat, rahasia atau tabiatnya. Pribahasa Banjar ini bisanya ditujukan kepada seseorang yang memiliki rahasia atau sifat negatif (tidak baik).
9. Cubik Ramuk Balanai Pacah, adalah pribahasa yang menggambarkan keadaan seseorang yang mengalami musibah yang beruntun. Dalam bahasa Indonesia pribahasa ini sama artinya dengan "Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga".
10. Datang di Rabung Jua, maksudnya adalah keahlian atau bakat seseorang yang memang warisan dari orang tua atau kakeknya. Misalnya seorang anak penyanyi yang juga pandai bernyanyi maka dikatakan keahlian anak tersebut "Datang di Rabung Jua".

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Perjalanan Wisata